Penggunaan inverter untuk emergecy lamp, ternyata boros aki, baru 
sebentar sudah habis. Led adalah salah satu alternatif sumber cahaya 
dengan daya rendah karena sebagian enersi dipakai untuk cahaya, 
sedangkan kebanyakan lampu adalah untuk panas. LED saat ini sudah 
beragam, dengan arus 10mA saja sudah sangat terang, led bright namanya, 
sudah banyak dipakai di lampu rem motor, lampu sein mobil dll dan juga 
sekarang batere/senter pakai led, emergency lamp pakai led.
 
 
              Karakteristik LED diperlihatkan pada gambar 1, apabila diberi 
tegangan balik dia akan memblok arus, jika diberi tegangan maju ia akan 
mengalirkan arus, disertai dengan pancaran cahaya. Perlu diperhatikan 
adanya tegangan ‘cut-off’ sekitar 1.2V, jadi tegangan maju sebesar ini 
harus dilampaui dahulu untuk menyalakan led, perhatikan kurva setelah 
1.2V itu arus naik tajam dengan sedikit kenaikan tegangan, jadi jika 
kita koneksikan ke batere secara langsung, arus bisa besar sekali, arus 
yang terlalu besar, bisa menyebabkan kawat led dan l ed menjadi panas 
dan bisa merusak led, jadi untuk test led sebaiknya seri dengan resistor
 100Ohm, 470Ohm atau 1KOhm. Pada aplikasi biasanya pada senter led, 
menggunakan 3 batere, atau tegangan 4.5V, tidak ada resistor, le-led 
diparalel, nyalanya terang, yach itu buatan china, memang buatan china 
sangat berani berisiko seperti itu. Selain dihubung paralel, led juga 
bisa diseri untuk mendapatkan aplikasi tegangan yang lebih tinggi, 
misalnya untuk tegangan aki 12 Volt, saya gunakan 4 led diseri sebanyak 5
 buah yang dihubungkan paeralel, jadi ada 20 lampu led, led ini warna 
putih dan harga cukup murah 300 rupiah/biji, diletakkan di bekas lampu 
hemat enersi yang sudah rusak, lihat gambar 2 (konstruksi) dan 3 (waktu 
menyala), arus yang melalui led sekitar 15mA.
|  | 
| Gambar 4. Led dengan heatsink | 
|  | 
| Gambar 5. Waktu Menyala | 
               Ada jenis led yang lebih terang, ada pendinginnya (heatsink) lagi, 
bisa menerima arus hingga 100mA (gambar 4,5), dan ini sangat terang 
sekali, tetapi juga agak panas (makanya ada pendingin-nya), entah awet 
atau tidak, belum dicoba cukup lama, saya hanya menggunakan sebagai 
emergency lamp, jadi nyalanya cuma kalau listrik padam saja dimalam 
hari, harag 10rb/biji. Saya membuat 3 led diseri dan diseri lagi dengan 
resistor 22 Ohm untuk aplikasi tegangan 12V, dan saya gunakan untuk 
emergency lamp, menggantikan lampu biasa yang boros enersi. (artikel 
emergency lamp dengan lampu hemat enersi ada di postingan lain).
.png)











 

 

 

 








1 komentar:
keren inovasinya sob :)
Posting Komentar